Welcome

Selamat Datang di Blog Raisa

Kita menangis bukan berarti kita itu CENGENG

Rabu, 08 Oktober 2008 0 komentar

Pernah nggak , pas kita nangis sama ortu kita dibilangin,
"Cengeng banget sih!". Apalagi kalo anak laki-laki, pasti deh doktrinnya,
"Anak laki-laki nggak boleh cengeng!"

Kalo aku pribadi sih, jujur aja kesel banget dibilang gitu. Apalagi kalo yang ngomong temen. Siapa bilang nangis itu cengeng? Buatku, nangis itu suatu kata kerja yang bebas nilai. Sedangkan cengeng itu, sebuah kata sifat yang punya nilai negatif.

So, nangis belum tentu cengeng. Buatku, cengeng itu suatu sikap manja yang menunjukkan prilaku gampang menyerah. Tidak mau kerja keras dan mau enak saja. Susah sedikit mengeluh dan putus asa. Atau baru kena pressure sedikit langsung down, patah hati dan nggak mau ngapa-ngapain lagi. Itu baru cengeng.

Tapi nangis, itu adalah sebuah ungkapan hati. Terkadang, ada orang yang punya ekspresi sama untuk perasaan yang berbeda. Biasanya orang seperti itu cuma menguasai sedikit bentuk ekspresi wajah.

Misalnya, ada orang yang untuk perasaan sedih, marah, bingung, gelisah, bahagia, kasihan/ prihatin terhadap sesuatu, merasa bersalah, dan perasaan2 yang tak dapat dijelaskan lainnya, diungkapkan dengan bahasa air mata alias nangis. Makanya, biarpun seseorang sering nangis, belum tentu dia cengeng!

Kadang, nangis juga bisa sebagai penguat hati. Ada orang yang ketika dia telah mengeluarkan air mata, maka dengan itu dia mengeluarkan pula sedikit masalah dari hatinya. Itu bikin lega dan membuat kita jadi lebih kuat. Itu juga bukan cengeng.

Lagipula bukankah Tuhan akan menjaga orang yang matanya pernah mengeluarkan air mata karena takut padaNya?

Jadi, buat yang mau nangis, nangislah dengan tenang. Asal jangan cengeng.
Dan buat yang hari gini masih nganggep banyak nangis sama dengan cengeng, PLIZ DEH!